Aturan Bilangan Oksidasi (LENGKAP)


Dalam bab reaksi redoks atau reduksi dan oksidasi nantinya kamu akan mempelajari mengenai bagaimana penyetaraan reaksi reduksi dan oksidasi baik menggunakan rumus setengah reaksi ataupun biloks, dan didalam menyetarakan persamaan redoks ini nantinya kamu akan bertemu dengan peraturan yang dimiliki oleh bilangan oksidasi, oleh karena itu disini pelajarbelajar akan bagikan kepada pelajar semua apa saja aturan bilangan oksidasi itu.

Untuk materi mengenai reaksi Redoks nantinya akan ada di artikel selanjutnya, oleh karena itu jangan lupa untuk pantengin artikel lainnya ya di blog pelajarbelajar

ATURAN BILANGAN OKSIDASI

  1. Unsur Bebas mempunyai bilangan oksidasi = 0 misalnya ( H2, O2, N2, Fe dan Cu )
  2. Unsur H mempunyai bilangan oksidasi = +1, kecuali dalam senyawa Hibrida bilangan oksidasi H = -1 Contoh : ( H2O, HCl, dan NH3 = +1 ) dan ( LiH, NaH dan CaH2 = -1 )
  3. Unsur O mempunyai bilangan oksidasi = -2, kecuali dalam senyawa peroksida maka bilangan oksidasi O = -1 Contoh : ( H2O, CaO dan Na2O = -2 ) dan ( H2O2 dan Na2O2 = -1 )
  4. Unsur F selalu mempunyai bilangan Oksidasi = -1
  5. Unsur Logam selalu mempunyai bilangan oksidasi bertanda Positif (+) Contoh  (Golongan IA Biloksnya = +1 ) dan (Golongan IIA Biloksnya = +2)
  6. Bilangan oksidasi ion tunggal sama dengan jumlah muatannya, contoh Bilangan Oksidasi Fe dan ion Fe2+ adalah +2
  7. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam senyawa = 0
  8. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam ion poliatom = muatan ion
Itulah aturan bilangan oksidasi atau Biloks yang harus kamu ketahui sebelum kamu melangkah kemateri selanjutnya yakni penyetaraan reaksi redoks baik dengan rumus setengah reaksi atau dengan cara langsung yakni dengan menggunakan aturan biloks seperti yang telah dipaparkan diatas.

Artikel Terkait

Aturan Bilangan Oksidasi (LENGKAP)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner